Saat itu aku masih kelas 5 SD. Tiba-tiba aku mendengar
kabar bahwa nenekku meninggal dunia. Kami sekeluarga pun langsung menuju ke
kampung ayahku yang ada di Sawahlunto.
Saat tiba disana kami pun bersedih dan langsung
mempersiapkan peralatan untuk jenazah nenek. Seluruh anggota keluarga juga
turut berduka atas kepergian nenek, mendadak rumah nenek jadi ramai dan penuh
tangisan.
Saat selesai mengafani nenek, keluarga dan juga
masyarakat sekitar bersama-sama menggotong tubuh nenek ke masjid yang ada di
daerah bawah , saat itu jam sekitar jam 10.30 malam.
Saat akan pergi kesana aku tertingggal dan disana
sangat minim lampu, karena masih daerah pelosok. Aku malah berjalan kearah
atas, dan disana aku langsung menuju kuburan sendirian dan itu masih sekitar
jam 11 malam, suasana yang gelap tanpa lampu itu membuat aku merinding dan
apalagi harus mendaki bukit, saat akan masuk ke kuburan, aku harus menuruni
bukit, aku sedikit ragu karena disana sangat ngeri. Tiba- tiba ada seorang ibu
ibu yg datang dan menawarkan diri mengantar ku ke kuburan.
Saat selesai menguburkan nenek, bunda bertanya “sama
siapa kamu ke bawah, tadi bunda lihat kamu sendirian di sini” , aku kaget, padahal
aku tadi bersama ibu ibu, saat itu juga aku merinding dan itu pengalaman yg tak
terlupakan.
Sekian cerita aku Tiara Aulia Fanani byeeeeeee

0 Comments