MALAM BOLA TAK TERLUPAKAN

nama:wahyu kurnia a

kelas:IX.8

Malam itu, aku, Rina, Budi, dan Santi sudah berkumpul di rumahku sejak pukul tujuh. Aroma kopi dan jagung bakar memenuhi ruangan, menambah semangat untuk menyambut pertandingan final liga champions antara Real Madrid dan Liverpool. Rina, dengan jersey Madrid kebanggaannya, tak henti-hentinya menyanyikan halamadrid, sementara Budi yang merupakan fans Liverpool hanya bisa menggeleng-gelengkan kepala sambil sesekali membalas dengan yel-yel You'll Never Walk Alone.

Santi, yang sebenarnya tidak terlalu suka bola, lebih tertarik mengomentari gaya rambut pemain dan sesekali ikut berteriak hanya untuk meramaikan suasana. Aku sendiri, sebagai tuan rumah, sibuk memastikan semua camilan tersedia dan layar TV menampilkan gambar yang jernih.

Pertandingan dimulai!

Sorak sorai langsung pecah saat Madrid berhasil mencetak gol pertama. Rina melompat kegirangan, sementara Budi tampak lesu. Santi malah tertawa melihat ekspresi Budi. Aku mencoba menenangkan Budi, "Tenang, Bud, pertandingan masih panjang!"

Babak pertama berjalan dengan tensi tinggi. Jual beli serangan terjadi, namun skor tetap 1-0 untuk keunggulan Madrid. Saat jeda, kami semua berdiskusi tentang jalannya pertandingan. Rina memuji penampilan Benzema, Budi mengkritik lini belakang Liverpool yang kurang solid, Santi tetap dengan komentar-komentar lucunya, dan aku mencoba menjadi penengah di antara mereka.

Babak kedua dimulai, dan Liverpool langsung tampil menyerang. Usaha mereka akhirnya membuahkan hasil. Gol! Budi langsung berteriak kegirangan, membalas ejekan Rina dengan senyuman lebar. Santi ikut berteriak, "Nah, gitu dong, biar seru!"

Namun, kegembiraan Budi tidak berlangsung lama. Madrid kembali mencetak gol, membuat skor menjadi 2-1. Rina kembali bersorak, Budi kembali lesu, Santi kembali tertawa, dan aku kembali mencoba menenangkan suasana.

Menjelang akhir pertandingan, tensi semakin meningkat. Liverpool terus berusaha menyamakan kedudukan, namun Madrid mampu mempertahankan keunggulan. Peluit panjang berbunyi! Real Madrid keluar sebagai juara Liga Champions!

Rina langsung berlari memelukku, meluapkan kegembiraannya. Budi tampak kecewa, namun tetap memberikan selamat kepada Rina. Santi, seperti biasa, tetap dengan komentar-komentar menghiburnya.

Malam itu, meskipun tim yang didukung berbeda, kami semua merasakan kebahagiaan yang sama. Kebersamaan, canda tawa, dan semangat persahabatan adalah hal yang membuat malam bola itu tak terlupakan. Kami berjanji akan kembali berkumpul untuk nonton bola bersama di lain waktu.

Gimana? Seru kan ceritanya? Semoga kamu suka ya!