Suatu siang, mereka
berkumpul di koperasi sekolah. Hafiz, si paling bijak,
sedang memikirkan nasip tim futsal mereka. Zaky, si penghubung
yang ceria, sibuk mempromosikan ide itu kepada teman-teman lain melalui
ponselnya.
Sementara itu, Fathir, yang paling suka makan, sedang membeli makanan
untuk dia dan zaky. Ghazlan sendiri, si pemikir tenang,
sedang asyik mencatat anggaran untuk membeli peralatan kebersihan. Tiba-tiba, Haikal, si paling bersemangat dan atletis, berlari
datang membawa kabar gembira.
"Aku berhasil!
Tim kita lolos ke final lomba futsal antar sekolah!" seru Haikal dengan
napas terengah.
Semua bersorak
gembira. Mereka tahu, meskipun memiliki minat dan kepribadian yang berbeda—dari
Hafiz yang relijius, Zaky yang supel, Fathir yang praktis, Ghazlan yang cermat,
hingga Haikal yang enerjik—persahabatan merekalah yang menjadi kekuatan terbesar mereka.
Inti Cerita: Mereka berlima setuju bahwa untuk mencapai
tujuan, baik proyek sosial maupun kemenangan futsal, kekompakan
dan peran unik setiap individu adalah kuncinya. Di bawah pohon
rindang, mereka berikrar untuk selalu mendukung mimpi satu sama lain.

0 Comments